Contoh Makromolekul :
Polimer, Karbohidrat, Lemak, Protein, Plastik, Minyak - Pada bab ini, Anda akan
diajak untuk dapat memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan
turunannya, serta makromolekul dengan cara mendeskripsikan struktur, tata nama,
penggolongan, sifat, dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan
protein), serta mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan
kegunaan lemak. Dalam kehidupan sehari-hari, Anda tentu tidak asing lagi dengan
bahan makanan, seperti beras, jagung, daging, tempe, dan tahu. Anda juga pasti
mengenal berbagai jenis plastik. Berbagai perabotan rumah tangga, seperti
ember, gayung, dan gelas yang terbuat dari plastik. Bahan-bahan tersebut
terbuat dari senyawa makromolekul atau polimer. Sesuai dengan nama senyawa tersebut,
makromolekul berarti molekul besar dengan berat molekul yang besar. Tubuh
manusia juga terdiri atas makromolekul-makromolekul yang Anda kenal dengan
karbohidrat, protein, dan lemak. Sekarang, Anda pikirkan, apakah persamaan dan
perbedaan antara bahan makanan dan plastik? Apakah makromolekul dan polimer
itu? Bagaimana sifat-sifat makromolekul? Senyawa apa sajakah yang termasuk
makromolekul? Jika Anda ingin mengetahui jawabannya, pelajarilah bab ini.
A.
Polimer
Apakah
polimer itu? Istilah polimer diambil dari bahasa Yunani (poly = banyak; meros =
unit). Dengan kata lain, senyawa polimer dapat diartikan sebagai senyawa besar
yang terbentuk dari penggabungan unit-unit molekul kecil yang disebut monomer
(mono = satu). Jumlah monomer yang bergabung dapat mencapai puluhan ribu
sehingga massa molekul relatifnya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan.
Itulah sebabnya mengapa polimer disebut juga makromolekul. Dapatkah Anda
menyebutkan contoh-contoh senyawa yang merupakan polimer? Bagaimana cara mengelompokkan
senyawa-senyawa polimer tersebut? Mari, menyelidikinya dengan melakukan
kegiatan berikut.
Percobaan
Kimia Sederhana 1 ;
Kimia
Polimer
Tujuan
:
Mengelompokkan
polimer alam dan polimer buatan
Alat
dan Bahan :
Contoh-contoh
polimer
Langkah
Kerja :
1.
Gambar berikut merupakan contoh-contoh senyawa polimer. Amati dengan teliti.
2.
Carilah informasi mengenai nama kimia polimer-polimer tersebut, kemudian
kelompokkan berdasarkan asalnya (alami atau buatan).
Jawablah
pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
- Bagaimanakah cara
mengelompokkan polimer?
- Apakah perbedaan antara
polimer alami dan polimer buatan?
Diskusikan
hasil yang Anda peroleh dengan teman Anda.
Bandingkanlah
hasil penyelidikan Anda dengan penjelasan berikut.
Polimer dapat dikelompokkan
berdasarkan asalnya, yaitu polimer alami dan polimer buatan. Tuhan telah
menciptakan polimer alami yang dapat langsung Anda temukan di alam, seperti
beras, jagung, dan kapas. Bahan-bahan tersebut merupakan polimer alami yang
mengandung karbohidrat, daging mengandung protein dan lemak, sedangkan sutra
mengandung protein.
Gambar
1. Beberapa contoh polimer alami: (a) tempe mengandung protein; (b)
jagung mengandung karbohidrat; (c) daging mengandung protein dan lemak; dan
(d) beras mengandung karbohidrat..
|
Adapun polimer buatan dibuat
di laboratorium kimia dengan cara mencampurkan beberapa zat kimia dengan
perlakuan khusus. Adapun contoh-contoh polimer buatan dapat Anda amati pada
gambar berikut.
Gambar
2. Beberapa contoh polimer buatan: (a) botol-botol plastik PE dan PET;
(b) bijih bahan plastik (PS); (c) teflon pada alat penggorengan (PTFE); dan
(d) pipa saluran air (PVC).
|
Ada
beberapa jenis polimer buatan, di antaranya polietena (PE),
polietilentereftalat (PET), polivinilklorida (PVC), polipropilena (PP),
polistirena (PS), poliamida (nilon), teflon (PTFE), dan karet sintetik.
B.
Pembuatan Polimer
Reaksi
pembentukan polimer disebut reaksi polimerisasi. Berdasarkan jenis monomernya,
ada dua cara pembentukan polimer, yaitu cara adisi dan kondensasi. Apakah
perbedaan antara kedua cara ini? Pelajarilah uraian berikut.
1.
Reaksi Polimerisasi Adisi
Pada
reaksi polimerisasi ini, monomernya merupakan senyawa alkena, yaitu hidrokarbon
takjenuh yang berikatan rangkap dua. Reaksi polimerisasi adisi dari alkena
membentuk polialkena. Secara umum, reaksi polimerisasi adisi dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Polimer-polimer
yang terbentuk melalui reaksi polimerisasi adisi antara lain polietena (PE),
polivinil klorida (PVC), karet alam, teflon, dan polipropena. Bagaimanakah
persamaan reaksinya? Perhatikan tabel berikut.
Tabel
1.Reaksi Polimerasi Adisi Beberapa Senyawa
Monomer
|
Polimer
|
Persamaan
Reaksi
|
Etena
|
Polietena
|
|
Vinil
klorida
|
Polivinil
klorida
|
|
Tetrafluoroetilena
|
Politetrafluoroetilena
(teflon)
|
|
Isoprena
|
Poliisoprena
(karet alam)
|
|
Propena
|
Polipropena
|
2.
Reaksi Polimerisasi Kondensasi
Ciri
khas reaksi polimerisasi kondensasi adalah monomernya mengandung gugus fungsi
dan dihasilkannya produk samping, seperti H2O
HCl, NH3
dan CH3COOH
Produk samping ini merupakan gabungan dari gugus fungsi setiap monomer. Secara
umum, reaksi polimerisasi kondensasi dituliskan sebagai berikut.
gugus
fungsi–M–gugus fungsi →[gabungan gugus fungsi–M–M ... M–M–gabungan gugus
fungsi]
+
+
gugus
fungsi–M–gugus fungsi
produk samping
M =
monomer
M...M = polimer
Senyawa
yang terbentuk melalui reaksi polimerisasi kondensasi, di antaranya protein,
nilon, dan plastik polietilentereftalat (PET). Perhatikanlah tabel berikut
untuk mengetahui reaksi polimerisasi senyawa-senyawa tersebut.
Tabel
2 Reaksi Polimerasi Kondensasi Beberapa Senyawa
Senyawa
|
Monomer
1
|
Monomer
2
|
Polimer
yang Terbentuk
|
Hasil
Samping
|
Protein
|
|
|
H2O
|
|
Nilon
|
H2N
– (CH2)6 – NH2
|
H2O
|
||
PET
|
|
|
H2O
|
C.
Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan contoh polimer alami. Karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
terdiri atas unsur C, H, dan O dengan rumus molekul Cn(H2O)n
Istilah karbohidrat diambil dari kata karbon dan hidrat (air). Selain itu,
karbohidrat juga dikenal dengan nama sakarida (Saccharum =gula). Senyawa
karbohidrat mudah ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari, misalnya di dalam
gula pasir, buah-buahan, gula tebu, air susu, beras, jagung, gandum, ubi jalar,
kentang, singkong, dan kapas. Apakah yang membedakan bahan-bahan tersebut?
Berdasarkan jumlah sakarida yang dikandungnya, karbohidrat dapat digolongkan
menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Gula pasir dan buah-buahan
mengandung monosakarida, gula tebu dan air susu mengandung disakarida,
sedangkan beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, singkong, dan kapas
mengandung polisakarida.
D.
Protein
Istilah
protein diambil dari bahasa Yunani, proteios (pertama atau utama). Protein
tersusun atas beberapa asam amino. Asam amino sendiri adalah senyawa turunan
asam karboksilat yang mengandung gugus amina (–NH2).
1.
Pengertian dan Struktur Protein
Asam
amino merupakan turunan karboksilat, mengandung gugus karboksil (–COOH) dan
gugus amina. Berikut ini struktur umum asam amino.
Antarasam
amino dapat bergabung membentuk protein. Ikatan yang menghubungkan antarasam
amino disebut ikatan peptida. Perhatikanlah pembentukan protein dari asam amino
berikut.
Tahukah
Anda contoh-contoh asam amino beserta strukturnya? Perhatikanlah gambar
berikut.
Protein
apakah yang dapat dihasilkan dari asam-asam amino tersebut? Jumlah asam amino
yang terkandung dalam protein dapat dua, tiga, atau lebih dari tiga. Protein
yang tersusun atas dua asam amino disebut dipeptida.
Protein yang tersusun atas
tiga asam amino disebut tripeptida. Adapun protein yang tersusun atas lebih
dari tiga asam amino disebut polipeptida. Perhatikanlah gambar berikut.
Hemoglobin tersusun atas
empat polipeptida yaitu dua pasang unit α dan β serta satu molekul hem. Molekul
hem yaitu senyawa organik yang menyebabkan darah berwarna merah. Berikut ini
adalah struktur molekul hemoglobin.
E.
Plastik
Plastik
merupakan polimer buatan yang banyak dimanfaatkan di dalam kehidupan
sehari-hari. Namun, di balik manfaatnya yang banyak, plastik juga ternyata
menimbulkan dampak terhadap kesehatan dan lingkungan. Apa saja manfaat dan
dampak penggunaan plastik? Pelajarilah tabel berikut.
Tabel
4. Plastik dan Kegunaannya
Jenis
Plastik
|
Kegunaannya
|
Polietilentereftalat
(PET)
|
•
Kemasan minuman
•
Bahan pakaian
|
Polietena/Polietilena
(PE)
|
•
Kantung plastik
•
Pembungkus makanan dan barang
•
Mainan anak-anak
•
Piringan hitam
|
Polivinil
klorida (PVC)
|
•
Mainan anak-anak
•
Pipa paralon
• Furniture
•
Piringan hitam
•
Selang plastik
•
Kulit kabel listrik
|
Polipropilena
(PP)
|
•
Wadah aki kendaraan
•
Sampul keping compact disk (CD)
•
Karung plastik
•
Tali plastik
|
Politetrafluoroetilena
(Teflon)
|
•
Pelapis alat masak
•
Gagang setrika
|
Polistirena
(PS)
|
•
Gelas minuman
•
Kemasan makanan siap saji
• Styrofoam
•
Teflon
|
Nilon
|
•
Pakaian
•
Peralatan kemah
•
Tali panjat tebing
|
Gambar
4. (a) Styrofoam (polistirena) sering digunakan sebagai bantalan barang
pecah belah. (b) Pakaian memakai bahan dari poliester, seperti tertera pada
label pakaian.
|
Plastik dapat menimbulkan masalah
terhadap lingkungan dan kesehatan. Plastik memiliki sifat sulit diuraikan oleh
mikroorganisme. Jika plastik dibuang atau ditimbun ke dalam tanah, plastik akan
merusak sifat tanah. Tanah yang mengandung plastik menjadi tidak subur. Selain
itu, plastik juga dapat mengganggu kesehatan. Jika dibakar, hasil pembakaran
plastik yang berupa dioksin dapat menyebabkan kanker. Untuk menanggulangi
masalah sampah plastik ini, upaya yang dilakukan antara lain mendaur ulang dan
mencari metode pembuatan plastik yang ramah lingkungan. Bagaimanakah sikap Anda
dalam menghadapi masalah limbah plastik?
Gambar
5. (a) Limbah plastik yang menumpuk dapat didaur ulang. (b) Proses daur
ulang plastik dapat mengurangi masalah dampak lingkungan.
|
Catatan
Kimia :
Merancang
Molekul Plastik
Pada
pertengahan abad-19, para kimiawan mulai menggunakan pengetahuan baru mereka
tentang molekul organik untuk menghasilkan bahan-bahan baru dengan
sifat-sifatnya yang berharga. Plastik ditemukan oleh Leo Bakeland (1863–1944)
pada 1909. Plastik adalah molekul-molekul besar (polimer) yang memiliki ribuan
gugus atom yang sama dan membentuk ikatan. Plastik ini dibuat melalui proses
polimerisasi dari monomernya dengan suhu dan tekanan tertentu. Plastik tidak
mudah terurai sehingga plastik menimbulkan masalah pembuangan limbah sehingga
plastik seharusnya didaur ulang untuk efisiensi mengurangi limbah. (Sumber:
jendela IPTEK: kimia, 1997).
F.
Lemak dan Minyak
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita tentu sering mendengar istilah lemak dan minyak. Tahukah
Anda, apa persamaan dan perbedaan antara lemak dan minyak? Lemak dan minyak
sama-sama merupakan ester dari asam lemak dan gliserol yang disebut
trigliserida. Struktur trigliserida memiliki gugus alkil (R1, R2, R3) yang
merupakan gugus nonpolar dengan jumlah atom karbon antara 11 sampai dengan 23.
Lemak dan minyak memiliki rumus dan struktur umum yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar