Jumat, 20 Mei 2016

Komunikasi Verbal, Non-Verbal, dan Verbal + Non-Verbal (Campuran)



Komunikasi Verbal, Non-Verbal, dan Verbal + Non-Verbal (Campuran)

Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah suatu kegiatan percakapan atau penyampaian informasi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal berupa kata-kata atau bahasa. Seiring perkembangannya, komunikasi verbal menjadi komunikasi yang sering dilakukan manusia. Berikut merupakan contoh dari komunikasi verbal, yaitu :
1.       Interaksi guru atau dosen dengan murid atau mahasiswa saat mengajar
2.       Menulis surat lamaran, surat perjanjian jual beli, brosur, dan lain-lain
3.       Aktivitas jual beli, antara penjual dan pembeli
4.       Melakukan percakapan dengan seseorang atau kelompok orang secara langsung bertatap muka
5.       Mendengarkan  atau membaca berita atau cerita, baik secara langsung ataupun melalui media

lihatlah seperti gambar dibawah ini :




















Komunikasi Non-Verbal
Namun demikian, tidak semua hal dapat dikomunikasikan dengan hanya menggunakan bahasa verbal saja tetapi sesuatu hal dapat dikomunikasikan juga dengan menggunakan bahasa non-verbal. Komunikasi non-verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Bentuk komunikasi ini adalah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. Berikut merupakan contoh dari komunikasi non-verbal, yaitu :
1.      Bahasa tubuh (seperti bersalaman, sentuhan, anggukan kepala, dan lain-lain)
Bahasa tubuh dapat termasuk : bersalaman, sentuhan, anggukan kepala, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Bahasa tubuh juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima, baik positif ataupun negatif.
2.      Gerakan tubuh (seperti ekspresi wajah; seperti senyum, tertawa, mengkerut, dan lain-lain)
Dalam komunikasi non-verbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau mengendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.
3.      Simbol-simbol atau lambang-lambang, seperti pakaian seragam yang menunjukkan identitas si pemakai
4.      Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur non-verbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti “mm”, “e”, “o”, “um”, saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.
5.      Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.
6.      Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi non-verbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi non-verbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).

Lihatlah seperti gambar dibawah ini : 




Komunikasi Verbal + Non Verbal (Campuran)
Komunikasi campuran adalah komunikasi gabungan antara komunikasi verbal dan non-verbal. Berikut merupakan contoh dari komunikasi campuran, yaitu :
1.      Ketika seseorang mengatakan menolak sesuatu dia tidak hanya mengatakan dengan mengucapkan kata “tidak” namun juga disertai “gelengan kepala” atau “jari telunjuk yang bergerak kekiri dan kekanan”
2.      Pada saat akhir pertemuan, seseorang yang berpamitan tidak hanya mengucapkan salam perpisahan/selamat tinggal namun juga melambaikan tangan
3.      Ketika orang marah dia tidak hanya mengucapkan kata-kata kekesalan namun juga menggebrak meja dengan nada suara yang tinggi
4.      Dalam suatu pertemuan, pada saat bertemu dengan teman lama, seseorang tidak hanya mengucapkan “hai” namun juga “mengulurkan tangan untuk bersalaman”
5.      Ketika seseorang memenangkan suatu pertandingan, selain dia mengucapkan “hore aku menang”, dia juga melompat dengan menunjukkan ekspresi wajah kegirangan


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar