A.
Pengertian Konsep Nilai Waktu Uang
Dalam
membedakan nilai uang saat ini dan uang di masa depan digunakanlah teori time
value of money. Secara bahasa, time value of money adalah nilai waktu uang.
Namun secara definisi, time value of money adalah nilai uang dari beberapa
waktu yang berbeda, terkadang nilai uang dimasa depan atau nilai uang saat ini.
Uang yang secara nominal sama namun memiliki nilai yang berbeda di waktu yang
berbeda lebih disebabkan oleh opportunity cost yang dimiliki uang tersebut.
Secara konseptual dapat dikatakan bahwa nilai waktu uang
akan mengalami perubahan sejalan dengan perubahan waktu. Perubahan nilai ini
disebabkan oleh adanya tingkat bunga yang mempengaruhinya. Besar kecilnya
perubahan nilai
ini akan sangat tergantung pada besarnya tingkat dan lamanya waktu.
Nilai uang Rp. 100.000 sekarang tidak akan sama nilai
dengan nilai uang Rp. 100.000 beberapa tahun lagi. Perbedaan nilai ini
disebabkan oleh adanya kesempatan dari nilai tersebut untuk menghasilkan bunga.
Dalam kehidupan yang berorientasi pada bisnis keputusan
keuangan senantiasa mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Oleh karena itu
perlu bagi kita untuk memahami betul konsep-konsep tentang nilai waktu dari
uang. Seperti misalnya dalam kaitannya dengan penanaman investasi, kebijakan
kredit dan sebagainya. Secara konsep pembahasan nantinya akan dilihat dari dua
aspek waktu, yaitu niolai sekarang (present value) dan nilai dimasa yang akan
datang (future value).
Konsep ini penting disadari karena
dalam situasi inflasi dianggap tidak terlalu serius, perusahaan mungkin
menggunakan historical cost dalam pencatatan transaksi keuangan, dan diterapkan
prinsip bahwa satuan moneter dianggap sama. Padahal nilai uang pada waktu yang
berbeda tidaklah bisa dianggap sama.
Konsep time value of money ini sebenarnya ingin mengatakan bahwa jika Anda punya uang sebaiknya -bahkan seharusnya- diinvestasikan, sehingga nilai uang itu tidak menyusut dimakan waktu. Sebab, jika uang itu didiamkan, ditaruh di bawah bantal, brankas, atau lemari besi maka uang itu tidak bekerja dan karenanya nilainya semakin lama semakin turun.
Konsep time value of money ini sebenarnya ingin mengatakan bahwa jika Anda punya uang sebaiknya -bahkan seharusnya- diinvestasikan, sehingga nilai uang itu tidak menyusut dimakan waktu. Sebab, jika uang itu didiamkan, ditaruh di bawah bantal, brankas, atau lemari besi maka uang itu tidak bekerja dan karenanya nilainya semakin lama semakin turun.
Manfaat
time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan
dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk
menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek
tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai
suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama
sampai tahun berikutnya.
B.
Pentingnya time value of money
Kenapa
time value of money penting? Setidak-tidaknya terdapat dua alasan kenapa
demikian,Pertama, resiko pendapatan di masa mendatang lebih tinggi dibandingkan
dengan pendapatan saat ini. Kedua, ada biaya kesempatan (opportunity cost)
pendapatan masa mendatang. Jika pendapatan diterima sekarang, kita bisa
menginvestasikan pendapatan tersebut (misal pada tabungan), dan akan memperoleh
bunga tabungan.
Nilai
waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Ada beberapa
pakar yang mengatakan bahwa pada dasrnya manajemen keuangan merupakan aplikasi
konsep nilai waktu uang. Pemahaman nilai waktu uang sangat penting dalam studi
manajemen keuangan. Banyak keputusan dan tekhnik dalam manajemen keuangan yang
memerlukan pemahaman nilai waktu uang. Biaya modal, analisis keputusan
investasi (penganggaran modal), analisis alternatif dana, penilaian surat
berharga, penetapan skedul pelunasan hutang, investasi, pembelian peralatan
merupakan contoh-contoh tekhnik dan analsisis yang memerlukan pemahaman konsep
nilai waktu uang. Oleh karena itu penting untuk mengetahui konsep waktu dari
uang sebelum mempelajari materi yang lain. Uang yang dimiliki sekarang jauh
lebih berharga dibandingkan dengan uang yang akan diterima tahun depan, karena
uang yang kita miliki sekarang dapat diinvestasikan, ditabung atau
didepositokan yang dapat menghasilkan bunga sehingga nilainya lebih tinggi.
C.
Perhitungan-perhitungan nilai uang
dari waktu
1. Bunga
Tetap
Perhitungan bunga ini sangat sederhana, yang diperhitungkan dengan besarnya
pokok yang sama dan tingkat bunganya yang juga sama pada setiap waktu.Walaupun
pokok pinjaman pada kenyataannya sudah berkurang sebesar angsuran pokok
pinjaman namun dalam perhitungan ini tetap digunakan standar perhitungan yang
sama.
Contoh:
Perusahaan akan meminjam uang dari bank untuk membiayai proyek investasi sebesar Rp 10.000.000,00 dengan bunga 15% per tahun dalam waktu 4 tahun dan diangsur 4 kali. Jadi besarnya bunga pada setiap tahun, mulai tahun kedua tidak mendasarkan pada sisa pinjamannya. Apabila diformulasikan:
Perusahaan akan meminjam uang dari bank untuk membiayai proyek investasi sebesar Rp 10.000.000,00 dengan bunga 15% per tahun dalam waktu 4 tahun dan diangsur 4 kali. Jadi besarnya bunga pada setiap tahun, mulai tahun kedua tidak mendasarkan pada sisa pinjamannya. Apabila diformulasikan:
I = P . n . i
Dimana :
I = Besarnya keseluruhan bunga
P = Besarnya pinjaman
n = Jumlah tahun/bulan
i = Tingkat bunga
Sedangkan jumlah yang harus
dibayarkan :
F = P + I
= P + P . n .i
= P ( 1 + P . n . i )
Dari contoh tersebut bila tanpa
menggunakan tabel, maka bunga yang harus dibayarkan selama 4 tahun.
I = P . n . i
= Rp. 10.000.000 . 4 . 15%
I = Rp. 6.000.000
Oleh karena itu pemohon harus
mngembalikan hutangnya :
F = P ( 1 + n . i )
= Rp. 10.000.000 ( 1 + 4 . 15% )
= Rp. 16.000.000
2.
Nilai Majemuk ( Compound Value)
Apabila bunga yang diperoleh setiap periode yang
didasarkan pada pinjaman pokok ditambah dengan setiap beban bunga yang
terakumulasi sampai dengan awal periode tersebut, maka bunga itu disebut bunga
majemuk. Bunga majemuk lebih sering digunakan dalam praktik komersial modern.
Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh pengaruh
pemajemukkan (compounding). Perhitungan bunganya dilakukan berdasarkan pinjaman
pokok dan bunga yang dihasilkan pada periode sebelumnya. Perbedaan tersebut
akan semakin besar bila jumlah uang semakin sebesar,atau periode lebih lama.
Nilai Majemuk ( compound value )
adalah merupakan penjumlahan dari sejumlah uang permulaan/pokok dengan bunga
yang diperolehnya selama periode tertentu, apabila bunga tidak diambil pada
setiap saat.
Jadi F ( Future ) untuk tahun ke – n :
Jadi F ( Future ) untuk tahun ke – n :
Fv
= Pv
( 1 + i )^n
Dimana :
Fv = besarnya pokok dan bunga pada
tahun ke-n
Pv = besarnya pokok pinjaman
i = tingkat bunga
n = jumlah tahun
Dalam praktek ( 1 + i )n telah
dituangkan dalam bentuk tabel yang diistilah dengan interest factor ( IF )
sehingga rumus tersebut akan menjadi :
Fv = P ( IF ) n
Contoh: Apabila seorang pengusaha
tekstil ingin berinvestasi dan dana investasinya diperoleh dari pinjaman bank
sebesar Rp. 10.000.000 untuk membeli mesin tekstil dengan jangka waktu 5 tahun
dengan bunga yang dikenakan sebesar 15% per tahun. Berapa jumlah yang harus
dibayarkan oleh perusahaan tersebut pada akhir tahun ke 5?
FV =
PV (1 + i)^n
=
10.000.000 (1+ 0,15)^5
=
20.113.572
Jadi dengan perhitungan sederhana
itu, disimpulkan bahwa dengan meminjam dana dari Bank sebesar Rp. 10.000.000 di
tahun ke 1 maka pada jatuh tempo di akhir tahun ke-5 jumlah yang harus
dibayarkan oleh perusahaan mencapai Rp. 20.113.752.
3.
Nilai Sekarang ( Present Value )
Present
Value ( nilai sekarang ) merupakan kebalikan dari compound value ( nilai
majemuk ) adalah besarnya jumlah uang, pada permulaan periode atas dasar
tingkat bunga tyertentu dari ejumlah uang yang baru akan diterima beberapa
waktu / periode yang akan datang. Jadi present value menghitung nilai uang pada waktu sekarang
bagi sejumlah uang yang baru akan kita miliki beberapa waktu kemudian. Formula dari compound value ( nilai
majemuk ) adalah :
Fv = Pv
( 1 + i )n
Maka kebalikannya sebagai present
value ( nilai sekarang ) sama dengan :
Pv = Fv
/ ( 1 + i )n
Atau
Pv = Fv ( 1 + i )-n
Pv = Fv ( 1 + i )-n
Dimana :
Fv = Nilai yang akan datang / future
value tahun ke – n
Pv = Nilai sekarang / present value
i =
tingkat bunga
n = jumlah
tahun
Faktor ( 1 + i )-n diistilahkan d Contoh : Saat pensiun 25 tahun
lagi saya akan mendapatkan uang Rp. 500.000.000, berapakah nilai uang Rp.
500.000.000 saat ini, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi
satu digit, misal 8% per tahun?
PV = FV / (1 + i)^n
= 500.000.000 / (1 + 0.08)^25
= 73.008.952
Jadi,
dengan perhitungan sederhana itu, uang Rp. 500.000.000 pada 25 tahun lagi sama
nilainya dengan uang Rp. 73.008.952 saat ini dengan asumsi inflasi konsisten
sebesar 8% setiap tahun selama 25 tahun.
Dapat
disimpulkan bahwa konsep time value of money dapat digunakan untuk
menggambarkan nilai uang di masa depan atau nilai saat ini yang dapat
dimanfaatkan untuk memberikan pandangan berapa uang yang diterima atau yang
harus dibayarkan setelah jatuh tempo. Selain itu, dapat juga terlihat berapa
nilai saat ini ketika kita menerima uang di masa depan dengan Discount Factor
4. Nilai
yang akan datang (Future Value)
Nilai yang akan datang (future value) adalah nilai uang diwaktu
akan datang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang
dievaluasi pada tingkat bunga yang berlaku. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi
fv(), yaitu :
Rate,
tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
Nper, jumlah angsuran yang dilakukan
Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.
Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
Type,
jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran
dilakukan diakhir periode.
Rumus
yang digunakan:
Formula Future Value sbb:
Fv = Po
(1+r)^n
Fv = nilai pada tahun ke- n
Po = nilai pada tahun ke- 0
r = tingkat bunga
n = periode
Contoh
:
Budi menabung selama 5 tahun berturut-turut dengan jumlah
yang sama yaitu Rp.2.000.000 / tahun. Dengan tingkat bunga 10%
tahun, berapa tabungan Budi pada tahun ke-5 ?
Jawab :
FVn =
X [ (1 + r)n - 1 ] / r
FVA5 = 2.000.000 [ (1 + 0,1)5-1 ]/0,1
= 2.000.000 [
6,105]
= Rp 12.210.000
5. Nilai
Majemuk dari Annuity
Annuity merupakan
seri dari pembayaran sejumlah uangf dengan sejumlah yang sama selama periode
waktu tertentu pada tingkat bunga tertentu. Pembayaran ini dapat dilakukan pada
akhir tahun yang berjalan.
Maka perhitungannya dapat dirumuskan :
Maka perhitungannya dapat dirumuskan :
F = A ( 1 + i )n – 1 / i
Dimana :
F = Nilai
sejumlah uang pembayaran seri
A =
Besarnya pembayaran
i =
tingkat bunga
n = jumlah
tahun
Maka (1 + i)n – 1 / i diebut ebagai
equal series compound amount factor yang dapat diperhitungkan.
6. Nilai
Sekarang dari Annuity
Perhitungan nilai sekarang ( present
value ) dari suatu annuity adalah kebalikan dari perhitungan jumlah nilai
majemuk dari suatu annuity.
Maka perhitungannya dapat dirumuskan :
Maka perhitungannya dapat dirumuskan :
Fn = A ( i / ( 1 + i )n – 1)
Dimana
:
Fn =
Jumlah semua penerimaan – penerimaan dinilai sekarang
A =
Penerimaan setiap saat
i =
Tingkat bunga
n = Jumlah tahun
7.
Internal Rate of Return
Adalah
suku bunga yg menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan, atau
penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi awal.
Teknik perhitungan dengan IRR banyak digunakan dalam
suatu analisis investasi, namun relatif sulit untuk ditentukan karena untuk
mendapatkan nilai yang akan dihitung diperlukan suatu 'trial and error' hingga
pada akhirnya diperoleh tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol.
IRR dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menyamakan present
value cash inflow dengan jumlah initial investment dari suatu proyek. Dengan
kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol,
karena present value cash inflow pada tingkat bunga tersebut akan sama dengan
initial investment. Suatu usulan proyek investasi akan diterima jika IRR >
cost of capital dan akan ditolak jika IRR < cost of capital. Perhitungan IRR
untuk pola cash flow yang bersifat seragam (anuitas), relatif berbeda dengan
yang berpola tidak seragam.
Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR sebesar 15%, maka
tingkat pengembalian investasi adalah 15%. Keputusan menerima atau menolak
rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat
pengembalian investasi yang diinginkan (r). Jika r yang diinginkan adalah 18%,
sementara IRR hanya 15%, maka rencana investasi ditolak, dan begitu juga
sebaliknya.
IRR dapat dicari dengan cara mencoba-coba
menggunakan discounting factor sedemikian rupa sehingga mendapatkan NPV = 0.
Namun, hal ini cukup sulit untuk dilakukan. IRR dapat dicari dengan lebih mudah
jika kita mengetahui 2 perhitungan NPV dengan hasil positif dan NPV dengan
hasil negatif. Setelah itu kita bisa menggunakan rumus iterpolasi sebagai
berikut :
IRR
= %terendah + (NPV%terendah/jarak 2 NPV) x (%tertinggi-%terendah)
D.
Konsep Ekuivalensi
Untuk menjelaskan konsep ekuivalensi, misal seseorang meminjam uang
sebesar Rp 1.000,- dan sepakat untuk mengembalikan dalam waktu 4 tahun dengan
tingkat suku bunga 10% per tahun. Terdapat banyak cara untuk membayarkan
kembali pokok pinjaman dan bunga untuk menunjukkan konsep ekuivalensi , seperti
pada table berikut. Ekuivalensi disini berarti semua cara pembayaran yang
memiliki daya tarik yang sama bagi peminjam.
Table Berbagai
Cara Pembayaran Pinjaman
Tahun
|
Jumlah Pinjaman pada awal tahun
|
Bunga pinjaman untuk tahun tersebut
|
Total pinjaman pada akhir tahun
|
Pinjaman pokok yang dibayarkan
|
Total pembayaran pada akhir tahun
|
Cara 1 :
Pada setiap akhir tahun dibayar satu per empat pinjaman pokok ditambah bunga
yang jatuh tempo.
|
|||||
1
|
1.000,00
|
100,00
|
1.100,00
|
250,00
|
350,00
|
2
|
750,00
|
75,00
|
825,00
|
250,00
|
325,00
|
3
|
500,00
|
50,00
|
550,00
|
250,00
|
300,00
|
4
|
250,00
|
25,00
|
275,00
|
250,00
|
275,00
|
2.500,00
|
250,00
|
1.000,00
|
1.250,00
|
||
Cara 2 :
Pada setiap akhir tahun dibayar bunga yang jatuh tempo, pinjaman pokok
dibayarkan kembali pada akhir tahun ke-4.
|
|||||
1
|
1.000,00
|
100,00
|
1.100,00
|
0,00
|
100,00
|
2
|
1.000,00
|
100,00
|
1.100,00
|
0,00
|
100,00
|
3
|
1.000,00
|
100,00
|
1.100,00
|
0,00
|
100,00
|
4
|
1.000,00
|
100,00
|
1.100,00
|
1.000,00
|
1.100,00
|
4.000,00
|
400,00
|
1.000,00
|
1.400,00
|
||
Cara 3 :
Pada setiap akhir tahun dilakukan pembayaran yang sama besar, yang terdiri
dari sejumlah pinjaman pokok dan bunga yang jatuh tempo.
|
|||||
1
|
1.000,00
|
100,00
|
1.100,00
|
215,47
|
315,47
|
2
|
784,53
|
78,45
|
862,98
|
237,02
|
315,47
|
3
|
547,51
|
54,75
|
602,26
|
260,72
|
315,47
|
4
|
286,79
|
28,68
|
315,47
|
286,79
|
315,47
|
2.168,79
|
261,88
|
1.000,00
|
1.261,88
|
||
Cara 4 :
Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan dalam satu kali pembayaran di akhir tahun
ke-4.
|
|||||
1
|
1.000,00
|
100,00
|
1.100,00
|
0,00
|
0,00
|
2
|
1.100,00
|
110,00
|
1.210,00
|
0,00
|
0,00
|
3
|
1.210,00
|
121,00
|
1.331,00
|
0,00
|
0,00
|
4
|
1.331,00
|
133,10
|
1.464,10
|
1.000,00
|
1.464,10
|
4.641,00
|
464,10
|
1.000,00
|
1.464,10
|
Meskipun total pembayaran kembali
uang pinjaman berbeda menurut caranya, tetapi bisa ekuivalensi satu sama
lain merupakan konsep yang penting dalam ekonomi teknik.
Ekuivalensi
tergantung pada :
- Tingkat suku bunga
- Jumlah uang yang terlibat
- Waktu menerima dan / atau pengeluaran uang.
- Sifat yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan dan modal awal yang diperoleh kembali.
Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk cara
pembayaran apapun, maka semua cara pembayaran tersebut ekuivalen. Seseorang
bisa secara bebas meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga 10%. Tidak
ada bedanya pada pokok pinjaman dibayarkan dalam umur pinjaman atau baru
dibayar kembali pada akhir athun ke-4.
E.
Nilai Waktu dari Uang dalam
Investasi
Investasi
merupakan pengeluaran modal untuk pembelian aset (asset) fisik seperti pabrik,
mesin, peralatan, dan persediaan, yaitu investasi fisik atau rill. Dalam
analisis ekonomi, istilah investasi khususnya dihubungkan dengan investasi
fisik. Investasi fisik menciptakan aset baru yang akan menambah kapasitas
produksi suatu negara, sementara investasi keuangan hanya memindahkan
kepemilikan dari yang ada dari seseorang atau lembaga kepada yang lain.
Kebijaksanaan
investasi akan terkait masa yang akan datang, tetapi dalam penilaian
menguntungkan tidaknya akan dilaksanakan pada saat sekarang. Dengan demikian
terutama penerimaan bersih dari pelaksanaan investasi yang akan diterima pada
waktu yang akan datang harus dinilai sekarang, apakah penerimaan sekali atau
berangsur-angsur/seri dengan menggunakan perhitungan-perhitungan tersebut di
atas (Basri, 1989).
Penerimaan
pada waktu yang akan datang pada dasarnya adalah net cash flow dari pelaksanaan
investasi yang akan terdiri dari:
-
Biaya proyek/investasi awal (initial outlays). Biaya ini
meliputi biaya untuk memperoleh investasi tersebut dan biaya-biaya investasinya
serta modal kerja untuk membiayai operasi awal dari proyek investasi yang
bersangkutan.
-
Cash flow dan cash outflow selama proyek investasi
berjalan.
-
Nilai residu dari proyek investasi yang bersangkutan.
-
Cash inflow dan cash outflow lain-lain di luar proses
pelaksanaan proyek investasi tersebut.
Investasi
yang dilakukan saat ini tidak serta merta menghasilkan pendapatan saat ini
juga, tetapi memerlukan waktu. Semakin tinggi jumlah investasi yang ditanamkan,
tenggang waktunya semakin panjang. Misalnya, seorang pengusaha restoran ingin
memperbesar usahanya dengan membeli gedung baru, meja makan, dan
peralatan-peralatan baru. Membutuhkan waktu kurang dari satu tahun untuk
mewujudkan keinginannya. Contoh lain seorang pengusaha garmen ingin memperluas
usahanya dengan membeli mesin-mesin baru, memperluas area pabrik. Ia memerlukan
waktu yang relatif lebih lama daripada pengusaha restoran.Oleh karena itu,
pertimbangan pokok dari keputusan investasi adalah berapa nilai sekarang
(present value) dari uang yang akan kita peroleh pada masa mendatang atau
berapa nilai uang masa mendatang (future value) dari jumlah yang diinvestasikan
saat ini.
a.
Nilai Sekarang (Present Value)
Misalnya,
Andhika ditawari sebuah rencana usaha dengan investasi awal sebesar Rp100 juta.
Berdasarkan proposal, lima tahun kemudian nilai nominal uang yang dia peroleh
adalah Rp161 juta. Hal yang menjadi pertanyaan, apakah nilai Rp161 juta lima
tahun mendatang lebih besar daripada Rp100 juta saat ini? Jika ya, proposal
tersebut diterima, dan jika sebaliknya, proposal tersebut ditolak. Untuk
mengetahui nilai sekarang dari investasi tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai
sekarang (present value)dari Rp161 juta yang akan diterima lima tahun mendatang
adalah Rp80,1 juta. Karena nilainya lebih kecil dari investasi awal (Rp100
juta), proposal usaha ditolak. Usaha tersebut justru akan membuat nilai riil
uang yang diinvestasikan semakin kecil.
b. Nilai Masa Mendatang (Future Value)
Dalam
kasus tersebut, jika dilihat dari nilai uang masa mendatang, dasar pengambilan
keputusan terhadap proposal yang ditawarkan adalah berapa nilai lima tahun
mendatang dari uang yang diinvestasikan saat ini. Jika nilai Rp161 juta lima
tahun mendatang lebih besar daripada nilai masa mendatang yang diharapkan,
proposal usaha tersebut diterima. Sebaliknya, jika Rp161 juta lebih kecil dari
nilai yang diharapkan, proposal ditolak. Nilai masa mendatang dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Diketahui
nilai awal investasi Rp100 juta. Hitung nilai masa mendatang jika investasi
selama lima tahun dengan tingkat bunga 5% pertahun.
Penyelesaian:
F = 100 (1 + 0,15)5
F = 100 (2,01)
F = 201 juta
Karena nilai mendatang yang
diharapkan dari investasi saat ini adalah minimal Rp201juta. Adapun nilai yang
ditawarkan dalam proposal Rp161 juta, berarti proposal ditolak. Investasi yang
diharapkan. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut.
Kriteria
Investasi
Ada
empat kriteria investasi yang digunakan untuk memutuskan diterima atau
ditolaknya rencana investasi, yaitu sebagai berikut.
a. Payback Period (Periode Pulang Pokok)
Payback Period (periode pulang
pokok) yaitu waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat
dikembalikan atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas.
b.
Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)
Benefit/Cost Ratio (B/C ratio)
digunakan untuk mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan
dibanding hasil (output) yang diperoleh. Jika nilai B/C = 1, output yang
dihasilkan sama dengan biaya yang
dikeluarkan. Jika nilai B/C < 1 dan B < C artinya output yang
dihasilkan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan, dan sebaliknya. Umumnya
proposal investasi diterima jika B/C > 1, sebab output yang dihasilkan lebih
besar dari biaya yang telah dikeluarkan.
c.
Net Present Value (NPV)
Untuk membuat hasil investasi
lebih akurat, akan lebih baik memperhitungkan nilai waktu dari uang. Karena
bisa saja sebuah proposal proyek, berdasarkan nilai nominal menghasilkan B/C
> 1, namun nilai sekarangnya sangat kecil. Melalui net present value kita
dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan
penerimaan total bersih. Suatu proposal akan diterima jika NPV > 0, sebab
nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari
biaya total.
d.
Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR)
adalah tingkat pengembalian nilai investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan
nol. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan
hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan
(r).
F.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat
Investasi
Sebagai
sebuah keputusan yang rasional, investasi sangat ditentukan oleh dua faktor
utama, yaitu sebagai berikut.
a. Tingkat Pengembalian yang Diharapkan
1) Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal perusahaan
adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol perusahaan, misalnya tingkat
efisiensi, kualitas SDM, dan teknologi yang digunakan.
2) Kondisi Eksternal Perusahaan
Kondisi eksternal perusahaan, di
antaranya mengenai perkiraan tingkat produksi, pertumbuhan ekonomi domestik maupun
internasional, kebijakan pemerintah, dan faktor sosial politik.
b. Tingkat Bunga
Hal
yang paling menentukan besarnya tingkat bunga sebagai biaya investasi adalah
tingkat bunga pinjaman. Semakin tinggi tingkat bunganya, biaya investasi
semakin mahal, akibatnya minat berinvestasi makin menurun.sumber : http://dwi-chuichi.blogspot.com/2014/01/time-value-of-money.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar